MANUSIA
Manusia merupakan mahluk paling sempurna di mata Allah SWT dan diantara mahluk-mahluk yang lainnya. Tentunya, manusia memiliki tujuan dalam hidupnya baik atau tidak untuk memikirkannya. Bahwa tujuan hidup Manusia adalah untuk menjadi bahagia dan senang dari saat manusia lahir. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dan tidak ingin menderita baik kondisian social, ekonomi, pendidikan maupun teknologi. Inti dari manusia, hanya keinginan dan kepuasan yang di lakukan. tidak tahu apakah alam semesta, dengan banyaknya, bintang-bintang galaksi dan planet-planet, memiliki makna yang lebih dalam atau tidak, tapi setidaknya, jelas bahwa kita manusia yang hidup di muka bumi ini tugas membuat hidup bahagia untuk diri kita sendiri. Karena itu, penting untuk menemukan apa yang akan membawa derajat kebahagiaan terbesar dengan adanya cinta kasih dalam kehidupan. Kehidupan manusia tidak akan sempurna atau terasa hampa tanpa adanya cinta kasih. cinta dengan sang pencipta,cinta dengan orang tua,kerabat dekat,sahabat,teman, dan pasangan tentunya.
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1 . Keintiman
2. Gairah :
3. Komitmen
Ada tiga tingkat cinta.
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang – kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang – kadang mencintai orang lain. Atau juga mencintai anak dan istrinya, hartanya, Allah dan rasulnya. Ada berbagai bentuk cinta yaitu :
- Cinta Kepada Allah, rasa mendalam dan rasa bersyukur atas kenikmatan hidup yang diberikan oleh Allah kepada ciptaannya.
- CintaSeorang ibu, kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya sampai akhir hayatnya.
- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia.
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani
03.28
Fani Iskandar

0 komentar:
Posting Komentar